Ya Allah,
jadikanlah aku orang yang
kaya hatinya akan akhlakul kharimah,
kaya pikirannya oleh pengetahuan yang bermanfaat
kaya hartanya untuk beramal

Sistem Koloid II (pemurniaan dan kegunaan koloid)

Kamis, 27 Januari 2011

PEMURNIAN KOLOID
Suatu koloid biasanya mengandung senyawa lain yang larut, yang dapat dimurnikan dengan cara dialisis, elektroosmosis atau elektroforesis.
Cara Dialisis
Partikel koloid umumnya tidak dapat melewati pori-pori saringan kertas perkamen, selofan atau plastik tertentu, tetapi saringan tersebut dapat dilewati oleh molekul kecil dan ion yang larut dalam medium. Saringan seperti itu disebut selaput permiabel, karena pori-porinya amat kecil (± 1mยต).
Jika slang yang terbuat dari selaput semipermiabel dimasukkan ke dalam koloid dan dialiri cairan murni terus-menerus, maka molekul kecil atau ion akan masuk ke dalam slang dan terbawa ke luar, sehingga koloid makin lama makin murni. Cara ini disebut dialisis(gambar 10.7a). Cara dialisis lain adalah dengan memasukkan koloid ke dalam kantong (bahannya bersifat semipermiabel) dan dicelupkan ke dalem medium beberapa lama sehingga molekul kecil atau ion keluar dari kantong. Jika medium (cairan) diganti berkali-kali dengan yang baru akan didapat koloid yang makin tinggi kemurniannya (gambar 10,7b).
Cara Elekrolisis
Koloid yang mengandung ion dapat dimurnikan, dengan cara elektroosmosis, yaitu memaksa ion-ion melewati pori-pori selaput semipermiabel dengan bantuan listrik (gambar 10.8). Koloid dalam ruang A dibatasi dinding D dan D yang tebuat dari selaput semipermiabel. Ruang B dan C diisi cairan murni yang masing-masing diberi elektoda yang mendekati dinding D dan D. Jika kedua elektoda diberi arus listrik searah, maka ion dalam A tertarik ke elektroda yang kutubnya berlawanan, sehingga menembus selaput semipermiabel (D dan D). Akhirnya ion dalam koloid semakin berkurang.
Elektroforesis
Campuran beberapa koloid yang bermuatan listrik dapat dipisahkan dengan cara elektroforesis, karena koloid akan tertarik ke elektroda yang berlawanan muatannya (gambar 10.9). Tabung U berisi campuran  dua macam kolid atau lebih. Kemudian masing-masing kakinya diberi elektroda. Setelah dialiri arus searah, koloid bermuatan posistif akan tertarik ke katoda, dan yang bermuatan negatif ke anoda, sehingga keduanya dapat dipisahkan. Koloid yang sama muatannya dapat dipisahkan berdasarkan perbedaan difusinya. Koloid yang cepat berdifusi akan sampai di elektroda lebih dulu. Cara ini sering dipakai dalam analisis protein, asam nukleat dan polisakarida dalam biokimia dan biologi.

KEGUNAAAN KOLOID
Di lingkungan kita banyak terdapat sistem koloid, baik yang alami maupun buatan manusia. Sistem itu ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan manusia. Dengan pengetahuan tentang kploid, kita dapat menghindari atau mengurangi hal yang merugikan dan memenfaatkan atau menciptakan yang menguntungkan itu. Beberapa keuntungan koloid dapat digunakan akan dijelaskan sebagai berikut.
Mengurangi Polusi
Gas buangan pabrik yang mengandung asap dan partikel berbahaya dapat diatasi dengan menggunakan alat yang disebut  pengendap Cottrel (gambar 10.10). Asap buangan itu dimasukkan ke dalam ruangan bertegangan listrik tinggi sehingga elektron mengionkan molekul udara. Partikel asap akan menyerap ion positif dan tertarik ke elektroda negatif sehingga menggumpal. Akhirnya gas yang keluar bebas asap dan padatan.
Penggumpalan Lateks
Lateks adalah koloid karet dalam air, berupa sol bermuatan negatif. Bila ditambah ion positif, lateks menggumpal dan dapat dibentuk sesuai cetakan.

Membantu Pasien Gagal Ginjal
Darah banyak mengandung partikel koloid, seperti sel darah merah, sel dararh putih dan antibodi. Orang yang ginjalnnya tidak mampu mengeluarkan senyawa beracun dari darah seperti urea dan kreatin disebut gagal ginjal. Orang ini dapat dibantu dengan cara dialisis, yaitu mengisap darahnya dan dialirkan ke dalam alat (disebut alat cuci darah) sehingga urea dan kreatin serta ion-ion lain tetarik ke luar (gambar 10.11) Darah yang telah bersih dimasukkan kembali ke tubuh pasien.
Penjernihan Air
Air yang jernih harus  bebas koloid, oleh karena itu air diberi alumunium sulfat atau tawas. Tawas akan terus terurai menjadi Al3+dan SO42- yang mengkoagulasi partikerl kolloid sehingga mengendap di dasar wadah dan air menjadi jernih
Sebagai Deodoran
Keringat biasanya mengandung protein yang dapat menimbulkan bau bila diuraikan oleh bakteri yang banyak terdapat di temapt basah. Bila temapt itu diberi deodoran, bau itu dapt berkukrang atau hilang, karena deodoran mengandung alumunium klorida untuk menggumpalkan protein dalam keringat. Endapan protein ini dapt menghalangi kerja kelenjar keringat sehingga keringat dan protein yang dihasilkan berkurang.
Sebagai Bahan Makanan dan Obat
Ada bahan atau obat berwujud padat sehingga tidak enak dan sulit ditelan. Tambahan lagi, zat ini tidak larut dalam cairan (air). Untuk mengatasinya, zat itu dikemas dalam bentuik koloid sehingga mudah diminum, contohnya susu encer.
Sebagai Bahan Kosmetik
Ada berbagai bahan kosmetik dalam bentuk padatan, tetapi lebih baik dipakai dalam bentuk cairan. Untuk biasanya dibuat berupa koloid dalm pelarut tertentu.
Bahan Pencuci
Sabun sebagai pembersih karena dapat mengemulsi minyak dalam air. Sabun dalam air terion menjadi Na+ dan ion asam lemak. Kepala asam asam lemak yang bermuatan negatif dalm air, sedangkan ekornya larut dalm minyak. Hal ini menyebabkan minyak terlarut dalam air. 

0 komentar:

Posting Komentar

 

telah dijuluki :
wanita perkasa
si beu bae
wanita cantik perkasa gagah jelita
wanita aneh dan unik
jiwa anak kecil yang terperangkap dalam tubuh yang besar
gadis gemet