Dasar:
Contoh yang bersifat volatil dijadikan gas, lalu dialirkan gas sebagai fasa geraknya, contoh yang kepolarannya dekat dengan fasa geraknya akan tertahan lebih lama. Sehingga terjadi pemisahan dengan prinsip like disolve like, hasilnya terbentuk peak (grafik). Pada waktu retensi yang sama, luas peak pada contoh dibandingkan dengan standar sehingga kadar komponen dalam contoh dapat diketahui.
Alat dan Bahan:
a. Alat GC (gas chromatoghraphy)
b. Syringe
c. Tabung gas H2 dan N2
d. Standar Etanol 100%
e. Contoh
Cara Kerja:
a. Dihidupkan gas H2 dan N2 lalu diset suhu GC, yaitu kolom 1000C, injektor 1250C, detektor 1500C.
b. Dinyalakan komputer pada alat
c. Dibilas Syringe dengan standar etanol sebanyak 15 kali
d. Diinjeksikan standar sebanyak 1,5 mL lalu tekan START secara bersamaan.
e. Ditunggu hingga muncul kromatogram.
f. Diinjeksikan contoh dan dibandingkan peak yang muncul dengan standar.
g. Dihitung kadar Etanol dalam contoh.
Perhitungan:
Kadar Etanol = luas peak contoh/luas peak standar X 100%
0 komentar:
Posting Komentar